? ??????????????Coffee Shop? ????? ?? ???Rating: 4.0 (2 Ratings)??0 Grabs Today. 1522 Total Grabs. ??????P
review?? | ??Get the Code?? ?? ???????????????????????????????? ????Easy Install Instructions:???1. Copy the Code??2. Log in to your Blogger account and go to "Manage Layout" from th BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Monday, January 18, 2010

beginilah cara aku mati

akhirnya keluar juga prnyataan pahit itu..pembuangan diriku yang tidak punya arti lagi dalam rumah itu. pertengakaran antara mama dan aku pun tidak bisa aku hindari. sekarang aku mulai berpikir hidupku layaknya film2 yang sering aku lihat. sampai hari pembuanganku sebagai anak. yang diawali dengan asumsi2 mamaku. aku tidak pernah meremehkannya. bukan maksudku untuk menentang semua omongannya. tapi aku berpikir aku bukan anak remaja lagi,umurku telah menginjak kepala 2,aku berhak menentukan apa pilihanku dengan seijin mama. tapi mama ngga ngerti apa keinginanku sementara keadaan tidak dapat dirubah semudah menjentikkan jari. aku masih mencoba sebisaku dan berusaha untuk menghasilkan yang terbaik. kalaupun terlihat mudah butuh berapa lama untuk melihat suatu perubahan itu mudah berubah? hanya waktu yang jawab. shingga membuat aku berpikir ini dampak dari kematian papa. mama belum bisa menerima keadaan kalau memang keadaan berubah. baru satu tahun sepeninggal papa. walaupun dibalik ini ia bersyukur karena bisa berkumpul lagi dengan bapak. namun bayangan indah pun buyar manakala keadaan ekonomi tidak semudah dulu. aku sebagai anak tertua merasa wajib untuk membantu mereka. tapi tidak menanggung semuanya.
aku memang tidak dirumah setiap hari dalam 1 bulan aku hanya bisa pulang beberapa kali. itu pun karena aku memperhitungkan keesokan harinya.
aku mengerti mengapa mama tidak setuju aku menumpang tinggal atau kos. karena ia tidak mau sepi. walaupun begitu ini kenyataan yang jika sama2 kita hadapi sabar,dan ikhlas pasti aku juga akan menemukan jalan yg lain. tapi mama tetap kekeuh pada pendiriannya. sekalipun ia berubah pikiran ia dengan gampang membuang aku. ia dengan mudah menyebut kalau ia bukan ibuku lagi. ia menyuruhku pergi.
jika aku benar2 menuruti egoku aku akan pergi saat itu juga. aku tidak bisa pulang bukan karena aku tidak mau. pulang pun aku harus ada uang cadangan untuk transport. tapi ia ttep ga ngerti. lalu bapak,untuk apa ia dirumah saja? ingin usaha? harus ada modal,semntara tidak ada penghasilan sama sekali. smentara kebutuhan adik2ku pun jalan terus. bagaimana pemecahannya jika kami harus stuck pada satu tempat? tidak bergerak? aku tinggal di tempat lain semata2 hanya ingin mempermudah aku mencari uang. bukan untuk macam2 apalagi seperti semua asumsi2 mama.
pertanyaanku hanya kenapa?? kenapa ia tidak coba mengerti keadaan. toh aku tidak meminta keadaan seperti ini.
posisiku anak. serba salah. hingga kemarin aku salah bicara. mama salah paham. kembali berasumsi yang tidak2 terhadapku.
hingga ia memutuskan membuangku. hingga aku berpikir,apa itu yang bener2 pengen mama lakuin dari dulu?? aku ini emang anak yang ga berguna dari dulu? pembangkang? egois?
aku sudah tidak bisa berpikir lebih jauh lagi. aku kalut..
aku tidak bisa mendengar mama berbicara seperti itu. uluran tanganku ditepis.
apa ini smua salahku mah?
apa mama puas jika lihat aku sekarat??
aku benar2 pergi dari mama?
apa mama akan menangisi aku?
atau aku akan dibiarkan layaknya mayat tak bernama?
satu2nya hal yang membuatku ttp kuat adalah aku ingin membuktikan ke mama kalau aku dapat menyenangkan keluargaku. kalian.
mama dengan mudahnya mematahkan smangatku. dengan asumsi2nya dan omongannya yang juga sering kali diucapkan bersama nenekku,tanteku.
apa mama tidak pernah berpikir aku bisa saja sakit hati dan mendendam?? tapi apa mam tau aku tidak pernah sekalipun berpikir sepeti itu. aku ngambek? aku diam saja. itu semata2 pengekspresian kekesalan diriku. lebih baik aku diam. daripada aku bersuara akan ttp dipersalahkan dan disebut anak kurang ajar dan sok pintar.
sebilah pisau berkilat2 pun melayang2 diotakku.
mereka menyuruhku mengambilnya.
mereka mengintruksikan untuk mengiriskannya di nadiku.

mereka bilang "tidak,tidak akan sakit,kamu cuma akan merasa lemas,"
"cepat..ambil,dan lakukan sekali dan cepat,"

"untuk apa artinya hidup jika orang tuamu saja sudah membuangmu,mereka tidak menginginkamu lagi,mereka muak denganmu,mereka ingin mengenyahkanmu.jadi cepat lakukan,"

pisau itu tetap berkilat2 di mataku. memandangiku.

air mata ini tak sanggup kubendung. apa dgn cara ini mama bisa mengerti?
aku tidak ingin ia melihatku sekarat.
apa mama ingin aku bergabung bersama papa?
apa salahku?
aku tidak ingin semua ini.
aku tidak kuat lagi.
aku sendiri.
kenapa mama tidak bisa melihat aku sayang padanya?
yang aku lakukan smua ini cuma supaya masa depanku dan mama bisa bahagia.
tapi kenapa mama tdk bisa mengerti aku masih terbatas?
aku masih harus memilah2..
aku bukan papa.

pisau itu kembali berkilat2 menunjukkan ujungnya yang tajam.
nadiku berdenyut lemah.

Ya Tuhan apa aku harus melakukannya?

ini kah yang KAU mau??
apa ini JawabanMU?

0 comments: